Contoh laporan dengan kronologis waktu

Pada hari Kamis, tanggal 12 Juli 2017 saya menggunakan mobil iventoris Cherry pick up dengan nomor plat L 4545 DG untuk membeli barang kebutuhan operasional perusahaan berupa bensin di pom bensin Jl. Gatot Suprapto No. 11  Surabaya.
Sewaktu diperjalanan, tepatnya di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 22 ada sebuah truck dari arah selatan yang melaju dengan kecepatan tinggi, truck tersebut seperti kehilangan kendali. Truck itu akhirnya menabarak sebuah mobil Toyota Kijang dari arah berlawanan sampai terhempas, dan mobil Toyota Kijang tersebut lantas hilang kendali hingga menabrak mobil yang saya kendarai.
Akibat dari kecelekaan tersebut, mobil yang saya kendarai mengalami kerusakan pada bagian pintu samping. Beberapa menit setelah kejadian itu, saya langsung menghampiri truck dan mobil Toyota Kijang itu untuk melihat kondisi kedua pengendara kendaraan tersesbut sekaligus untuk meminta penjelasan darinya.
Seperti yang saya perkirakan sebelumnya, bahwa truck tersebut mengalami permasalahan pada sistem rem. Rem truck itu rusak, dan tidak bisa mengentikan laju kendaraan yang pada saat itu dalam kecepatan tinggi.
Saya, sopir truck, dan pemilik mobil Toyota Kijang kemudian berunding untuk urusan permintaan ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi yang dalam hal ini disebabkan oleh adanya permasalahan pada sistem rem mobil truck tersebut.
Hasil dari rundingan kami bertiga akhirnya terjadilah sebuah kesepakatan. Kesepakatan tersebut berupa, supir truck itu bersedia untuk membayar biaya perbaikan mobil Toyota Kijang yang menurut esimasi kami bertiga akan menelan biaya sebesar Rp 8.000.000 (delapan juta rupiah). Sementara itu, saya dimnita oleh supir truck tadi untuk membawa mobil pick up yang saya kendarai ke bebengkel terdekat, dan dia berjanji akan memberikan ganti rugi separuh dari total biaya perbaikan.
Demikian, laporan kronologi ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarya tanpa ada penambahan atau pengurangan.
Kecelakaan yang saya alami merupakan sebuah hal yang benar-benar tidak disengaja, dan tanpa ada niat sedikitpun untuk merugikan pihak perusahaan.
Saya berharap, perusahaan dapat memahami kondisi ini, dan tidak memberikan sanksi apapun terhadap saya mengingat pada saat itu saya hanya sedang menjalankan tugas.